Jakarta – Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Eropa, perubahan iklim turut menjadi isu yang dibahas Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dengan para investor surat utang negara (SUN) Indonesia di beberapa kota di Eropa.
“Hampir semua investor menyampaikan perhatiannya terkait arah kebijakan Indonesia dalam hal pengelolaan perubahan iklim, ekonomi hijau, kebijakan Environmental, Social, and Governance (ESG), serta rencana Pemerintah Indonesia dalam hal investasi hijau (green projects),” kata Wamenkeu dalam keterangannya, Minggu (24/3).
Menurut Wamenkeu, topik perubahan iklim merupakan topik yang cukup relevan bagi investor di kawasan Eropa karena isu ekonomi hijau dan ESG merupakan isu sentral.
“Banyak negara-negara Eropa sudah mulai menerapkan berbagai kebijakan terkait pengelolaan perubahan iklim, termasuk dalam hal arah kebijakan investasi investor korporat dan sektor keuangan. Dalam sisi pembiayaan sektor keuangan, banyak investor Eropa yang mencari instrumen investasi yang juga dikaitkan dengan pembangunan hijau,” ujar Wamenkeu.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenkeu menjelaskan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki komitmen dan inisiatif yang besar dalam pengelolaan isu perubahan iklim.
“Pada saat Keketuaan Indonesia dalam G20, isu ini diangkat oleh Indonesia hingga menghasilkan berbagai kesepakatan dan komitmen global,” kata Wamenkeu.
Dari sisi domestik, berbagai inisiatif juga telah dilakukan Indonesia untuk mencapai Nationally Determined Contribution (NDC) serta Net Zero target Indonesia, antara lain melalui berbagai infrastruktur hijau, pengembangan Just Energy Transition Partnership (JETP), Energy Transition Mechanism (ETM), serta pengembangan pasar karbon domestik.
“Penerbitan obligasi negara tematik untuk pembiayaan APBN Indonesia saat ini juga semakin fleksibel, termasuk pengembangan instrumen pembiayaan yang didasari oleh proyek ekonomi hijau,” ujar Wamenkeu.
Wamenkeu mengatakan pencapaian target pertumbuhan dan pengelolaan lingkungan merupakan kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Isu tersebut menjadi isu sentral pada diskursus global, baik itu dalam tataran bilateral maupun multilateral.
“Berbagai komitmen dan inisiatif Indonesia dalam isu ini menunjukan bahwa Indonesia sudah berani maju di depan. Hal ini yang perlu terus kita sampaikan kepada masyarakat internasional, termasuk kepada investor-investor pasar keuangan global,” kata Wamenkeu. (Red)