Jakarta- Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Kementerian Haji (Kemenhaj) Arab Saudi memberikan bimbingan teknis (bimtek) bagi para ketua kelompok terbang (kloter). Sinergi dalam pembinaan antara dua kementerian tersebut baru kali pertama dilakukan tahun ini.
Hadir perwakilan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi Bagian Hubungan Kerjasama Luar Negeri Mr Eyad Fadul, perwakilan mitra Kementerian Haji dan Umrah, Mr. Yasir Qahthany serta perwakilan perusahaan Masyariq untuk layanan jemaah Asia Tenggara Mrs. Samirah Indragiri. Mereka terlibat dalam peningkatan kompetensi dan keahlian para ketua kloter.
Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat mengatakan bimtek bertujuan menjaga kualitas petugas haji dalam membantu dan melayani jemaah di Arab Saudi. “Bimtek ini juga bertujuan meningkatkan kompetensi dan keahlian petugas haji dalam melayani jemaah haji Indonesia,” kata Arsad Hidayat di Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Dia mengatakan bimtek ketua kloter merupakan titik krusial karena petugas haji merupakan salah satu elemen penting dalam ekosistem penyelenggaraan haji Indonesia 1444 H/2023 M. “Petugas haji, khususnya ketua kloter akan mempelajari bagaimana cara meningkatkan kemampuan, empati, serta manajemen dalam melayani jemaah haji selama di Arab Saudi sehingga jemaah nantinya dapat terbantu terutama jemaah lansia,” terang Arsad.
Untuk memberikan layanan dengan baik, lanjut Arsad, petugas harus memahami kondisi jemaah haji. Untuk itu, pemahaman secara personal berbagai karakteristik jemaah sangat penting. Hal itu akan memudahkan petugas dalam berinteraksi serta melayani dengan tepat dan akurat. “Petugas harus paham betul kondisi satu per satu jemaah haji, baik karakteristik, kondisi kesehatan, serta kecenderungan mereka-masing, sehingga memudahkan dalam berinteraksi dan melayani jemaah haji,” jelas Arsad.
Bimbingan teknis (bimtek) ini diikuti 65 ketua kloter (kelompok terbang), berlangsung 2-3 Mei 2023 dari perwakilan Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Lampung. “Ini merupakan pilot project kerja sama bimtek para ketua kloter antara Kemenag dan Kemenhaj Saudi. Ke depan akan terus dikembangkan agar bisa menyasar seluruh ketua kloter,” tandasnya. (Ant)