Bengkulu Utara – Aliansi LSM-Bengkulu Utara menyayangkan sikap Pemda kabupaten Bengkulu Utara yang terkesan kucing-kucingan dan menutup- nutupi terkait penggunaan dana penanganan Covid-19, hal tersebut di sampaikan Oleh Sekjen Aliansi LSM-Bengkulu Azharman.
Ia menegaskan “ terkait beberapa kejanggalan dan temuan Tim Pansus DPRD kabupaten Bengkulu Utara baru-baru ini, yang sampai hari ini juga belum memberikan kejelasan, seperti penggunaan dana, dimana RKA- nya juga belum ada kejelasan, jangan kan DPA –nya, “
“Sehingga Wajar jika beberapa waktu lalu ada perbedaan penjelasan yang disampaikan oleh Masrup yang merupakan sekretaris DPKAD yang sekaligus merangkap sebagai PLH Kepala Dinas dengan penjelasan yang disampaikan oleh Swanto yang merupakan Kadis Sosial Bengkulu Utara, yang sempat menyatakan Mudur beberapa waktu lalu karena alasan yang tak jelas, (Hanya Dia, Isteri dan tuhan yang tau, Swanto Red) dan kini aktif kembali.”
Belum lagi persoalaan-persoalan lain terhadap kejanggalan-kejanggalan dalam penggunaan dana dan sumber dana Recofusing tersebut.
“Dari penjelasan dua pejabat Bengkulu Utara yang bertentangan beberapa waktu lalu, dan terakhir penjelasan saudara Sekda Bengkulu Utara yang menyatakan dana tersebut belum digunakan, ini jelas janggal dan terkesan ditutupi serta tidak adanya transparansi” ungkapnya.
“ Kita Pertanyakan keseriusan PEMDA Bengkulu Utara dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19 ini, Seperti adanya 50 orang perawat dan dokter Rumah Sakit Umum Arga Makmur yang terkesan tidak mematuhi anjuran pemerintah pusat, dan lebih ironisnya, hanya beberapa orang saja yang mau di isolasi sehingga terkesan isolasi tersebut hanya untuk mengalihkan isu mundurnya kadis Sosial yang saat ini masih di pertahankan oleh Bapak Bupati Ir. Mian.” Tandas sekretaris aliansi LSM ini.
Azarman juga mengatakan “ Jaga jarak itu hanya pisik dan bukan kemanusiaannya, apa lagi kabupaten Bengkulu Utara telah melakukan Refocusing anggaran sebesar Rp 24 Miliar yang akan di gelontorkan dalam waktu dekat ini, untuk penanganan Covid-19. Yang berkaitan dengan kemaslahatan umat manusia, namun pada prinsipnya kita semua ingin penanganan Covid-19 ini tepat sasaran, akuntable dan tidak terjadi penyimpangan,” tutupnya. (*1)