Ciptakan Handsanitizer Otomatis Pelajar SMAN 1 Rejang Lebong Juara Tiga Nasional

Rejang Lebong, kabar86.com – Pelajar SMA Negeri 1 Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu berhasil menciptakan handsanitizer otomatis sehingga berhasil merebut juara III tingkat nasional yang dilaksanakan Universitas Airlangga (Unair) sejak 29 Oktober -17 November 2020.

Pelajar SMAN 1 Rejang Lebong yang berhasil menciptakan handsanitizer otomatis ini tergabung dalam tim dari kelas XII yang beranggotakan Rafifah Faradhilah, Afifah Nur Sai’dah dengan guru pembina Diah Irawati.

“Ide pembuatan handsanitizer otomatis tersebut sebagai salah satu upaya pencegahan COVID-19, dengan inovasi yang kami buat ini sehingga penggunaannya tanpa harus melalui sentuhan,” kata Rafifah.

Dijelaskan Rafifah, penggunaan handsanitizer manual yang dengan menggunakan botol secara bersama-sama dengan bergantian bisa menjadi media penularan COVID-19, oleh karena itu dirinya bersama Afifah dan guru pembimbingnya berinisiatif membuat handsanitizer otomatis.

Pembuatan alat itu sendiri kata dia, terinspirasi dari pengering tangan otomatis serta pengharum ruangan otomatis. Kemudian mereka mencoba menciptakan alat yang bisa menyemprotkan handsanitizer dalam jumlah atau takaran yang pas ke tangan penggunanya.

Handsanitizer otomatis ciptaan pelajar SMAN 1 Rejang Lebong. (Foto Istimewa)

“Bahan-bahannya kami mencoba menggunakan bahan bekas agar dapat mendaur ulang sampah seperti hdpe sebagai tempatnya, styrofoam, kabel bekas dan lainnya. Tujuan lainnya agar dapat mengurangi sampah yang bisa mencemari lingkungan,” ujar dia.

Sementara itu, anggota tim yang lain Afifah Nur Sai’dah menyebutkan bahwa proses perlombaan dilakukan secara virtual dan tetap dari Curup. Di awalnya, peserta membuat abstrak dan yang lulus akan maju ke tahap fullpaper.

“Selama pembuatan tersebut, kami didampingi oleh pembina kami, ibu Diah Irawati untuk menjadikan penulisan karya ilmiah dapat semakin sempurna,” kata Afifah menambahkan.

Hingga akhir proses lomba melalui virtual yang dilaksanakan hampir dua minggu ini kata Afifah, diisi dengan sesi tanya jawab dengan dosen-dosen Unair terkait penemuan mereka dan berhasil menyakinkan dewan juri sehingga berhasil menyabet juara III.

“Kedepannya kami akan kembali melakukan pengembangan terhadap penemuan ini sehingga lebih baik lagi, sama ada beberapa bagian lagi yang harus diperbaiki,” kata Afifah. (Ant)