Brasil – Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung Belém Declaration yang merupakan hasil kesepakatan para Menteri dan Perwakilan Menteri Pariwisata G20 dalam “G20 Tourism Ministerial Meeting” yang berlangsung di Brasil.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Martini M. Paham yang hadir secara langsung pada “G20 Tourism Ministerial Meeting” di Belém, Brasil, Sabtu (21/9/2024)

Dukungan ini merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam memajukan pariwisata dunia serta mencapai 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs) yang menjadi tema utama dari pertemuan para Menteri Pariwisata G20 dan fokus dalam Belém Declaration.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Martini M. Paham yang hadir secara langsung pada “G20 Tourism Ministerial Meeting” di Belém, Brasil, Sabtu (21/9/2024), dalam keterangannya mengatakan Indonesia mendukung upaya Brasil dan negara anggota G20 untuk terus memajukan sektor pariwisata yang berkelanjutan.

Guna mengakselerasi pencapaian SDGs, pariwisata juga membutuhkan sektor lain, khususnya budaya dan ekonomi. Hal ini disebabkan karena SDGs tidak hanya memperhatikan lingkungan, namun juga dimensi ekonomi dan sosial.

“Dukungan terhadap Belém Declaration menjadi krusial bagi anggota G20 dan masyarakat internasional untuk menunjukkan komitmen para pemimpin dunia dalam memajukan sektor pariwisata secara berkelanjutan dan seimbang,” kata Martini, Senin (23/9/2024).

Belém Declaration merupakan dokumen utama yang dihasilkan dari empat kali pertemuan “G20 Tourism Working Group” di berbagai kota di Brasil sepanjang tahun 2024. Dimulai dengan pertemuan secara daring dan luring di Brasília serta Rio de Janeiro, dan yang terakhir di Belém, Brasil.

Adapun enam poin utama dalam Belém Declaration yang dibahas pada G20 Tourism Working Group, yaitu Pariwisata dan Keberlanjutan; G20 Tourism Dashboard, Pengembangan Sumber Daya Manusia; Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sektor Pariwisata dan Manajemen Destinasi; Investasi Pariwisata Berkelanjutan; dan Kerja Sama dan Aksi Nyata untuk Masa Depan.

Enam poin dalam Belém Declaration juga sejalan dengan lima pilar dokumen Presidensi Indonesia Tahun 2022, G20 Bali Guidelines.

Martini mengatakan Indonesia memiliki berbagai program unggulan yang telah disampaikan kepada Presidensi Brasil dan UN Tourism. Terdapat enam program unggulan Indonesia yang dapat diakses masyarakat global melalui G20 Tourism Dashboard, di antaranya adalah panduan destinasi pariwisata berkelanjutan, sertifikasi desa wisata berkelanjutan, dan International Tourism Investment Forum.

“Indonesia membuka lebar peluang kerja sama dengan negara-negara anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional dalam forum G20 untuk memajukan sektor pariwisata nasional dan internasional,” ujar Martini.

Martini M. Paham juga menyampaikan dalam G20 TMM, pentingnya untuk membahas lebih komprehensif terkait peran budaya dan ekonomi kreatif di sektor pariwisata dalam Presidensi G20 Afrika Selatan tahun depan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) mengapresiasi kesepakatan dan komitmen serta prioritas para Menteri dan Perwakilan Menteri Pariwisata G20 yang tertuang dalam Belém Declaration. Hal ini sejalan dengan semangat inovasi, adaptasi, dan kolaborasi yang selama ini diusung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Tiga pilar inovasi, adaptasi, dan kolaborasi adalah kunci untuk membangun dunia yang lebih kuat, lebih inklusif, dan lebih sejahtera,” ujar Menparekraf Sandiaga. (Red)