Bengkulu, Kabar86.com – Raibnya dana silpa desa Kali Satu kecamatan Arma Jaya Bengkulu Utara tahun anggaran 2020, ditanggapi berbagai macam oleh banyak pihak, hal ini disebabkan karena jumlah dana yang raib cukup pantastis. Dan tentunya menjadi tugas serta kewenangan pihak penegak hukum dalam melelusuri aliran dana tersebut.
Terkait hal tersebut awak media meminta kembali tanggapan salah seorang warga desa Kali Satu yang juga meminta namanya dirahasiakan, dalam keteranganya mengatakan.
“ Jujur Pak kami sudah geram dengan ulah oknum kepala desa kami, bagai mana tidak, banyak sekali persoalan yang timbul didesa kami ini, seperti hilangnya dana silpa yang seharusnya digunakan untuk membangun jalan, melaksanakan pemberdayaan serta penangan dampak covid-19 yang sedang melanda kita semua, dan sampai saat ini terhambatnya percairan dana desa tahun 2021, sehingga berdampat terhadap pembayaran gaji perangkat desa yang belum di bayarkan sampai sekarang, seharusnya ini bisa dibayarkan sebelum lebaran dimana para perangkat sangat membutuhkannya, dan banyak hal lainnya lagi”, Ungkapnya penuh kesal
Permasalahan lain juga yang menjadi sorotan dan perhatian warga desa terhadap keberadaan motor dinas plat merah invetaris Desa Kali Satu yang berasal dari bantuan Pemdan Bengkulu Utara, yang juga tidak diketahui secara jelas keberadaanya.
“ Keberadaan motor dinas plat merah inventaris desa kami juga saat ini entah kemana, dulu kabarnya pernah digadai oleh kepala desa ke orang lain didesa talang denau kecamatan Kota Arga Makmur, tapi sudah ditebus dan waktu itu ada kelihatan motor tersebut di gunakan, nah sekarang entah kemana lagi kalau ditanya katanya di pinjam kawan, kami berharap masalah ini cepat selesai , dan siapa yag bertanggung jawabnya jelas, kami sudah lapor ke berbagai pihak tapi hasilnya Nol”, tutupnya
Sementara itu salah seorang anggota BPD desa kali satu yang dihubungi awak media membenarkan hal tersebut, bahkan menurut keterangannya ,
“ kalau masalah dana silpa desa Kali Satu itu memang benar, dan itu sudah ada masalah dari tahun sebelumnya, jadi memang sepengetahuan kami sejak menjabat ditahun 2019 dana silpa itu bermasalah hingga total dana silpa itu menjadi Rp 338.476.000, dan saat ini dana direkening desa itu hanya tersisa lebih kurang, 1 juta 7 ratus ribu rupiah”, tandasnya
Permasalahan siapa yang mencairkan dana dari rekening tersebut, anggota BPD yang meminta namanya pun rahasiakan itu menjelaskan,
“ Kalau yang mencairkan tentu kepala desa dan bendahara, Bendaharanya sekarang yaitu sekdes yang merangkap sebagai bendahara dikarenakan bendahara lama berhalangan tetap, tentu yang bersangkutan (Kades Red) tahu uangnya kemana”, jelasnya
Sebagai BPD tentu melakukan upaya untuk menyelesaikan serta menyampaikan kepada kepala desa dan pihak kecamatan permasalahan yang terjadi di desanya, anggota BPD tersebut menjelaskan.
“ Kami dari anggota BPD telah berupaya mempertanyakan dan menegor kepala desa, tapi ya gimana kepala desanya memang agak susah kami ceritakan pak, dan ke pihak kecamatan pun sudah kami sampaikan, dan surat teguran camat pun sudah ada yang disampaikan ke bapak kadesnya”lanjutnya
“ Dan setahu kami dana silpa itu memang karena bangunan fisik rabat beton tahun 2020 yang tidak terealisai, disamping juga dari pemberdayaan serta dana penanggulangan bencana. Sehingga raibnya dana silpa tersebut menjadi faktor terlambatnya pencairan dana desa tahun 2021 ini, karena dalam aturanya APBDes itu harus memasukan penggunaan dana silpa sebelumnya, jadi bagai mana mau buat APBDes kalau uang silpanya ngak tau kemana, Tutupnya.
Sementara itu camat kecamatan Arma Jaya , Hartono,SP yang dihubungi awak media mengatakan,
“ Itulah pak kami juga pusing dengan kepala desa Kali Satu, surat teguran sudah kami sampaikan, berkali kali, diundang tidak pernah datang dan memang sampai hari ini dana desa untuk desa Kali Satu belum bisa di cairkan karena laporan realisasi tahun 2020-2021 belum ada, memang sulit kepala desanya tidak proaktif. Jadi kami memang belum bisa naikan usulan pencairan kalau syaratnya belum lengkap, karena memang infonya silpanya di rekening desa tidak ada lagi uangnya, jadi kami juga mohon bantulah ke kawan-kawan media biar ada perhatian dari pihak desa ”. tutup pak camat.(*2)