Rejang Lebong, Bengkulu – Bupati Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Syamsul Effendi meminta pengurus Kamar Dagang Indonesia (Kadin) daerah itu untuk menggarap hasil produksi pertanian yang dihasilkan masyarakat setempat sehingga akan memiliki nilai jual lebih.
“Saya minta Kadin membantu mengangkat hasil pertanian lokal sehingga nilai jualnya bisa lebih tinggi. Disini banyak gula aren, kopi dan tanaman sayuran,” kata Bupati Syamsul Effendi saat membuka Musda ke VII Kadin Rejang Lebong bertempat di Gedung Serba Guna Rejang Lebong, Kamis.
Dia mengatakan, peran serta Kadin dalam membantu pemerintah guna memulihkan perekonomian nasional yang sempat lumpuh akibat pandemi COVID-19 yang melanda berbagai negara di belahan dunia, dengan membuka pabrik atau mendistribusikan produk-produk lokal sehingga bisa bernilai jual lebih.
Keberadaan Kadin, kata dia, sangat dibutuhkan dalam rangka membantu pemerintah memulihkan perekonomian di berbagai daerah, karena hal itu tidak bisa hanya dilakukan oleh pemda saja namun harus dilakukan bersama-sama.
Dalam kesempatan itu dirinya juga berpesan kepada ketua Kadin Rejang Lebong terpilih bersama pengurusnya untuk dapat menjalin komunikasi dan bersinergi dengan pemerintah daerah sehingga nantinya bisa memberikan pemikiran maupun gagasan dalam pembangunan daerah.
“Antara pemerintah daerah Kadin harus bersinergi. Bagaimana kehadiran Kadin di Rejang Lebong memang benar-benar nyata hadir untuk masyarakat Rejang Lebong. Kadin juga harus berinovasi, karena di dalamnya berisikan para pengusaha-pengusaha yang bergerak di bidang ekonomi,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Rejang Lebong yang terpilih M Fikri Thobari mengatakan pihaknya siap berkontribusi dalam pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19 di wilayah itu.
“Kita akan melakukan inventarisir terlebih dahulu, baru kemudian setelah dapat apa yang menjadi kendala selama ini baru akan kita rumuskan untuk selanjutnya dilakukan strategi-strategi untuk memulihkan ekonomi. Nantinya semua pelaku UMKM bakal kita rangkul, dan mencari solusi untuk memulihkan kembali usahanya,” demikian Fikri Thobari. (Ant)