Jakarta – Staf khusus milineal Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra menjadi buah bibir pada awal pekan ini karena mengirim surat yang disertai kop Sekretariat Kabinet kepada camat di seluruh Indonesia agar mendukung relawan perusahaannya PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) dalam menanggulangi virus corona baru (COVID-19).
Tindakan yang dilakukan Andi tak pelak menimbulkan reaksi di media sosial Twitter. Sekitar 38 ribu menggunakan tagar #stafsus sebagai cara berekasi atas tindakan yang dilakukan oleh Andi.
Salah satu akun yang mengomentari perilaku Andi adalah @andreasharsono. Penulis dan pegiat jurnalisme itu mengatakan bahwa Universitas Harvard di Amerika Serikat (AS), tempat Andi mengenyam pendidikan mengajarkan tentang materi ‘konflik kepentingan.
Dia mengaku heran Andi memanfaatkan jabatannya sebagai pembantu Jokowi di Istana untuk kepentingan perusahaanya.
“I am sure @Harvard teaches “conflict of interests” in the campus. How could a President @jokowi staff, also a Harvard graduate, in Jakarta uses the palace to make sure his own company’s service is being used nationwide? #Stafsus #COVID19indonesia,” kicau @andreasharsono, Selasa (14/4).
Hal senada disampaikan oleh akun @na-dirs. Dia mengatakan tindakan yang dilakukan Andi keliru dan maladministrasi. Dia meminta Andi tidak mengulangi kesalahannya dan menjadi beban Jokowi.
“Yg dilakukan oleh staf khusus milenial Presiden ini keliru. Andi Taufan Garuda Putra salah administrasi memakai kop surat Sekretaris Kabinet. Juga salah menunjuk perusahaannya sendiri. Kesalahan ini tolong jangan diulangi ya Mas. Anda malah menambah beban Pak Presiden,” kicau @na-dirs.
Sedangkan akun @Dennysiregar7 mengingatkan stafsus milenial tidak membawa urusan perusahaan delam bertugas. Dia menilai tindakan itu mencoreng nama Jokowi.
“Woiii, stafsus milenial… Urusan perusahaan elu ma urusan negara jangan disatuin. Gak usah sok2an pake kop surat kabinet. Elu itu mencoreng nama Presiden lu, tau gak ??,” kicau @Dennysiregar7 .
Hal sebaliknya disampaikan oleh akun @anazmalik7. Dia menilai tindakan yang dilakukan Andi sejatinya untuk tujuan mulia.
“Semoga cepat terselesaikan Pak Andy kami tau tujuan beliau sangat mulia, bukan untuk menyalahgunakan jabatannyaFolded hands #stafsus,” ujar @anazmalik7.
Sementara itu, Andi Taufan sendiri sudah mencabut surat–berkop Sekretariat Kabinet–yang dikirimkan kepada camat seluruh Indonesia agar mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menanggulangi COVID-19.
Dalam keterangannya, Taufan menyatakan bahwa surat tersebut merupakan pemberitahuan dukungan kepada program Desa Lawan COVID-19 yang diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
“Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut,” ujar Taufan, Selasa (14/4).
Taufan mengatakan, keberadaan surat yang menimbulkan polemik tersebut menjadi pelajaran baginya sebagai anak muda yang ingin berkontribusi bagi negara namun tetap mengikuti aturan dalam sistem birokrasi.(Sr)