Jakarta – Berita terkini kanal Metro Tempo.co salah satunya membahas soal isu politik. Mantan Ajudan Presiden Sukarno, Sidarto Danusubroto, meminta agar kader PDIP merebut Kota Depok dari PKS. Sebelumnya, nama putra Presiden Joko Widodo alias Jokowi digadang-gadang untuk maju dalam pemilihan Wali Kota Depok 2024.

Artikel kedua termutakhir adalah sosok pemimpin Pondok Pesantren atau Ponpes Al Zaytun Indramayu, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, di mata para tetangganya di Depok. Pondok pesantren yang berada di Indramayu itu dituding menyebarkan ajaran sesat hingga berujung demonstrasi penolakan dari masyarakat setempat.

Artikel ketiga, yaitu dugaan penipuan pada Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang menimpa warga Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan. Ratusan warga Jelupang mengaku belum mendapatkan sertifikat gratis Jokowi itu.

Berikut rangkuman ketiga berita terkini kanal Metro Tempo.co tersebut.

1. PDIP rebut Depok dari PKS
Mantan Ajudan Presiden Sukarno yang juga politikus Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Sidarto Danusubroto meminta kader dan relawan untuk merebut Kota Depok dari PKS dan memenangkan Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.

Hal tersebut diungkapkan Ketua MPR RI periode 2013-2014 saat orasi kebangsaan dalam Kongkow Bareng Relawan Ganjar Pranowo di Balai Rakyat Beji, Kecamatan Beji, Depok, Kamis, 22 Juni 2023.

“Sudah 4 periode Depok dipimpin PKS, saatnya yang kelima ya Pancasila, ini Wali Kota dari PDI Perjuangan, setuju nggak, harus begitu,” kata Sidarto disambut riuh relawan yang hadir.

Ia menegaskan bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah karena politik, sebab penderitaan bapak bangsa Sukarno yang ditahan karena munculnya rezim Orde Baru.

“Pasca orde baru anaknya jadi presiden, cucunya jadi Ketua DPR RI, kadernya terbaik menjadi presiden 2 periode, ajudannya diperiksa 5 tahun jadi Ketua MPR, itu adalah karena politik,” ungkap Sidarto.

Menurutnya saatnya karma itu juga nanti akan datang ke Kota Depok dan ia meminta untuk merebut Kota Depok menjadi kota PDIP. “Siap tidak,” tanya Sidarto seraya dijawab siap seluruh relawan. (Ant)