Sibolga– Kanker merupakan gangguan kesehatan yang disebabkanoleh pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel kanker tersebut biasanya terdapat pada satu organ tubuh tertentu yang kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Hal ini seperti yang dialami oleh Muslaini Tanjung (51).
 
Musliani merupakan salah seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan pasien pengidap kanker payudara yang dirawat inap di salah satu bangsal perempuan, Ruang Melur, Rumah Sakit Umum Dr. Ferdinand Lumban Tobing, Kota Sibolga. Sebagai seorang ibu rumah tangga, ia telah mengidap kanker payudara selama hampir dua tahun lamanya. Dalam Program BPJS Kesehatan Sibolga Menyapa, putra sulung Musliani yang bernama Deni membagikan perjuangan orang tuanya menjalani pengobatan kanker.
 
“Mama sudah hampir dua tahun ini menjalani pengobatan kanker. Kami sangat bersyukur semua pengobatannya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Apalagi untuk penyakit ini, kita sama-sama tahu pasti bahwa biaya yang dibutuhkan sangat besar. Untuk saat ini, kami anak-anaknya hanya ingin mama bersemangat dan optimis karena tidak perlu memikirkan biaya berobat lagi,” ungkap Deni kepada Jamkesnews, Kamis (11/05).  
 
Musliani yang merupakan ibu dari orang tiga anak ini merupakan seorang peserta Program JKN yang terdaftar dalam segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) tanggungan pemerintah pusat. Dengan iuran setiap bulannya yang dibiayai oleh pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Musliani sangat bersyukur dengan hadirnya Program JKN tersebut. Peserta kelas tiga ini sudah kerap kali bolak balik menjalani rawat inap di rumah sakit. Ia menyadari bahwa proses pengobatannya ini akan berlangsung panjang. Ia juga sadar setiap proses penyembuhannya yang panjang, dirinya dan keluarganya tidak pernah dibebani dengan biaya pengobatan.
 
“Dulu kami sekeluarga tidak tahu kalau pemerintah sudah menyediakan jaminan kesehatan yang terjangkau. Untungnya dulu ada salah satu anggota keluarga kami yang membantu untuk mengurus BPJS Kesehatan ini. Kami memanggilnya Bunda. Saat itu beliau yang mendaftarkan kami sekeluarga dalam Program JKN bantuan pemerintah. Jadi kami hanya melengkapi beberapa berkas administrasi saja, seperti KTP dan Kartu Keluarga (KK). Alhamdulillah sejak saat itu sampai sekarang kami mendapatkan BPJS Kesehatan gratis,” kata Deni.
 
Kondisi kesehatan yang naik turun membuat Muslaini menjadi pasien yang rutin berobat ke fasilitas kesehata tempat dirinya biasa dirawat. Dia harus bolak balik ke rumah sakit, baik itu hanya sekedar kontrol ataupun untuk mendapatkan rawat inap. Namun, hal tersebut tetap dijalani dengan penuh semangat oleh Muslaini dan keluarga karena bebannya untuk membayar pengobatan ini telah diringankan dengan memanfaatkan Program JKN.
 
“Mama sudah biasa dirawat di rumah sakit. Kemarin, mama sudah dirujuk ke salah satu rumah sakit besar di Medan, namun kemoterapinya tidak sampai selesai. Mama sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya, jadi kami bawa pulang saja. Semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan, jadi untuk sekarang mama terus kontrol di sini saja. Saat ini mama ada komplikasi beberapa penyakit juga jadi harus dijaga kondisinya agar tetap stabil. Mohon doanya ya,” ucap Deni.
 
Pada akhir perbincangan Musliani dan Deni turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Program JKN yang diselenggarkana oleh  BPJS Kesehatan. Berkat keberadaan Program JKN, pelayanan kesehatan dalam rangka pemulihan Musliani dapat dijalankan dengan lancar tanpa ada kendala. ;;;;;;;;(Ant)