Bengkulu Utara – Dunia Pendidikan kembali tercoreng dengan beredanya video rencana pemotongan honor Guru Tidak Tetap (GTT) dan honor Pegawai Tidak Tetap ( PTT) pada SMK Negeri 5 Bengkul Utara.
Dalam video tersebut terlihat dan terdengar jelas bahwa GTT dan PTT menolak rencana oknum Kepala Sekolas SMK Negeri 5 Bengkulu Utara yang berencana melakukan pemotongan terhadap honor mereka.
Atas beredarnya video tersebut awak media mencoba mencari kebenaran terhadap permasalahan tersebut,
Salah seorang pegawai tidak Tetap (PTT) pada SMK Negeri 5 Bengkulu Utara menyatakan,
“ Betul bang, bahwa kami dikumpulkan rapat bersama kepala sekolah , wakil kepala sekolah dan semua Pegawai PTT dan GTT, dalam rapat kepala sekolah menjelaskan soal hutang sekolah, mulai dari masa kepemimpinan pak Alfian yang terdapat sisa hutang sebesar 20 juta rupiah, “ jelasnya
Lebih lanjut pegawai tersebut menyampaikan
“ Disamping hutang pada zaman Pak Alfian, juga terdapat hutang sekolah pada zaman bapak kepala sekolah sekarang (Muhamad Yusuf,S.Pd., M.Pd .Red) yang baru menjabat sejak September 2019, ini berarti baru sekitar 11 bulan namun telah terdapat hutang sekolah sebesar 50 juta rupiah, sehingga hutang sekolah menjadi 70 juta rupiah, dan ini dibebankan kepada kami PTT dan GTT untuk membantu melunasinya, dengan cara potong gaji,” Ungkapnya dan memintak agar identitasnya di rahasiakan.
Sama halnya dengan PTT, Salah seorang Guru tidak tetap ( GTT ) pada SMK Negeri 5 Bengkulu Utara juga menyampaikan, kepada awak media,
“ Kami merasa sangat keberatan dengan rencana pemotongan tersebut, bagai mana tidak, honor sudah kecil mau dipotong juga, sementara PNS tidak dipotong, kami berharap ini bisa diexpos di media bang, biar ngak jadi pemotongan tersebut,” jelasnya
Ketika ditanya jumlah yang akan dipotong, Guru Tidak Tetap tersebut mengatakan,
“ Tapi jangan tulis nama saya bang, nanti bukan di potong gaji malah dipecat lagi, “ Katanya
“ Ia menjelaskan rencana pemotongan gaji tersebut dengan rincian, untuk GTT akan dipotong sejumlah 300 ribu rupiah perbulan, dan untuk PTT akan dipotong sejumlah 150 ribu rupiah per bulan, sampai hutang sekolah lunas,”jelasnya.
Sementara itu, Salah seorang Aktifis yang juga Ketua Umum Lembaga Anti Korupsi (DPP-LAK ) Bengkulu Utara (Tarmizi, BS) saat dibincangi awak media mengatakan,
“ Benar adanya, isu yang berkembang terkait pemotongan gaji PTT dan GTT pada SMK N 5 Bengkulu Utara, bahkan ketika kami mencoba konfirmasi kepihak sekolah terkait banyaknya persoalan yang ada disekolah, seperti permasalahan Rehab sekolah tahun 2019 dan pengadaan Barang , Jadwal pelajaran dan Pemotongan gaji serta terkait dana komite sekolah , pada tanggal 3 agustus 2020, kepala sekolah sedang tidak berada ditempat, dan kami bertemu dengan seorang guru yang bernama Edi Suseno,S,Pd. Dari semua pertanyaan yang kami sampaikan beliau hanya menjawab tidak tau, namun setelah ditelusuri ternyata Edi Suseno,S.Pd merupakan salah satu penerima barang pengadaan di SMK N 5 Bengkulu Utara, dan menurut informasi beliau juga sebagai tim penyusun laporan kegitan pembangunan tahun 2019, jelas Tarmizi.
Tarmizi menambahkan “ Sepertinya di SMK Negeri 5 Bengkulu Utara ini sengaja ditutup-tutupi dari awak media dan lembaga dikarenakan banyaknya persoalany yang ada disekolah, dan ini menjadi tugas kami sebagai lembaga control untuk menelusuri sejauh mana kebenaran banyaknya informasi yang ada,” Tutup tarmizi.
Terpisah, kepalasekolah SMK N 5 Bengkulu Utara Muhamad Yusuf,S.Pd., M.Pd yang dihubungi awak media melalui sambungan telpon dan pesan singkat WhatsApp untuk memintak penjelasanya, tidak merespon panggilan dan pesan tersebut sampai berita ini ditayangkan.
Begitu pun Wakil kepala sekolah bidang HUMAS , Hasriliana,S.Pd pun yang dihubungi awak media tidak menjawak panggilan telpon dan pesan singkat melalui WhatsApp. (*1)