Bengkulu – Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Rabu (8/4) mengumumkan ada tambahan dua kasus konfirmasi positif COVID-19 di daerah tersebut, namun mereka cenderung tertutup dan tidak detil memberi informasi mengenai dua kasus tambahan tersebut.
Hanya ada dua poin penting yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni dalam konferensi pers di kantornya mengenai dua kasus tambahan konfirmasi positif COVID-19 tersebut.
Pertama, Herwan menyampaikan bahwa dua kasus tambahan konfirmasi positif COVID-19 tersebut merupakan warga Kota Bengkulu.
Kedua, dua kasus tambahan konfirmasi positif COVID-19 tersebut sebelumnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan menjalani isolasi mandiri di kediamannya.
“Ada dua orang kasus konfirmasi positif yang sebelumnya ODP atau orang dalam pemantauan. Kota Bengkulu,” kata Herwan dalam rekaman suara yang diterima awak media , Rabu.
Tak ada informasi mengenai jenis kelamin dan usia dari dua tambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut.
Herwan juga tak mengumumkan apakah dua kasus tambahan ini ada kaitannya dengan kasus positif sebelumnya.
Seperti diketahui, sebelumnya ada dua kasus positif COVID-19 di Bengkulu. Kasus pertama merupakan anggota jamaah tabligh yang telah meninggal dunia. Kasus kedua merupakan salah satu karyawan Bank Bengkulu yang masih menjalani perawatan di RSMY Bengkulu.
Herwan juga tak memaparkan informasi mengenai riwayat perjalanan, apakah dua kasus ini pernah kontak dengan kasus konfirmasi diluar Provinsi Bengkulu atau tidak.
Informasi lain yang disampaikan Herwan yakni mereka baru menerima hasil uji swab dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang yang menyatakan dua kasus tambahan konfirmasi positif COVID-19 tersebut hari ini sekitar pukul 14.00 WIB.
Dengan penambahan dua kasus ini membuat total angka kasus konfirmasi positif COVID-19 di Bengkulu menjadi empat kasus dan satu diantaranya meninggal dunia.
Awak media berusaha menghubungi Herwan melalui pesan Whatsapp untuk memperoleh informasi lainnya namun belum ada jawaban.
Untuk diketahui, sudah lebih dari sepekan setelah diumumkan kasus konfirmasi positif COVID-19 oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Dinas Kesehatan Provinsi tidak pernah lagi menggelar konferensi pers tatap muka dengan awak media.
Dinas kesehatan bersama gugus tugas penanganan COVID-19 membuat suatu kanal komunikasi bersama para awak media sebagai tempat berbagi informasi.
Hal ini dilakukan untuk mentaati kebijakan pemerintah tentang pembatasan sosial guna memutus rantai penularan virus korona jenis baru atau COVID-19.
Awak media mencoba mengumpulkan tanggapan masyarakat terkait minimnya informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mengenai dua kasus tambahan konfirmasi COVID-19 ini.
Salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu Adrian M Yusuf menilai tak sewajarnya pemerintah daerah menyampaikan sedikit informasi.
Menurut aktivis Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI ini, pemerintah daerah seharusnya menyampaikan informasi mengenai riwayat penularan dua kasus baru tersebut.
Hal itu, kata Adrian, agar masyarakat bisa lebih berhati-hati dan juga bisa memberikan pemahaman terhadap masyarakat mengenai penyebab kenapa orang bisa tertular COVID-19.
“Kalau tak mengumumkan informasi pribadi kita bisa mengerti, tapi riwayat penularannya harus diumumkan biar masyarakat tahu dan berhati-hati. Penyakit ini bukan aib yang harus ditutup-tutupi,” kata Adrian. (Ant)