Bengkulu Utara, kabar86.com – Pasca ditetapkanya salah sorang warga desa Tebing Kaning Kecamatan Arma Jaya Bengkulu Utara yang meninggal teridikasi Covid-19 bebarapa hari yang lalu, oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD M.Yunus ) Bengkulu, kini menimbulkan kegelisahan ditengah masyarakat. Bagai mana tidak sejak beberapa hari ini warga desa tersebut merasakan sangat dikucilkan.
Dari pantauaan awak media ini sabtu 17/10 masyarakat desa Tebing Kaning berkumpul di balai desa, Mereka menyampaikan apa yang mereka hadapi kepada pihak pemerintahan desa.
Sekretaris desa Tebing Kaning Sarbaini menjelaskan, Bahwa dampak dari kejadian itu sangat besar dan merugikan bagi warga desa Tebing Kaning, hampir semua kegiatan menjadi terkendala,
“Banyak warga kami yang disuruh pulang dari bekerja, anak anak disuruh pulang dari sekolah, hasil pertanian seperti sayuran yang tidak bisa dijual, karena pembeli pada takut,” Jelas Sarbini.
Senada dengan itu kepala desa Tebing Kaning Hamdani ditengah kerumunan warganya menjelaskan,
“Benar bahwa kondisi ini sangat merugikan masyarakat desa Tebing Kaning, akibat penetapan pasien yang meninggal di rumah sakit M Yunus Bengkulu yang dinyatakan positif Covid – 19 adalah warganya, dan ini menjadi tanda tanya yang besar bagi kami, kalau memang warganya kemaren benar positif covid- 19, mengapa pihak rumah sakit lalai dengan protokol penanganannya, kalau mereka lalai tentu harus diberi sangsi, karena sangat merugikan orang banyak, jangankan kelalaian sebesar ini, masyarakat yang lalai mengunakan masker saja ada sangsinya, tidak cukup dengan mintak maaf” ungkap kepala desa
“inikan aneh, karena setahu kami warga kami tersebut mengidap penyakit diabetes, dan komplikasi. Dan pada saat awal masuk rumah sakit juga dicek hasilnya tidak seperti itu, tapi mengapa setelah pasien meninggal dan dicek hasilnya positif covid -19, dan waktu pengecekanya tidak membutuhkan waktu yang lama sekitar 1 jam sudah mendapakan hasil positif” Tandasnya
Lebih lanjut kepala desa menyampaikan,
“jika benar warganya itu terkonfirmasih positif covid -19, maka untuk menghindari penyebaran covid-19 tersebut dan berdasarkan hasil musyawarah warga, maka kami sepakat untuk melakukan isolasi mandiri desa Tebing kaning, kami akan melakukan isolasi mandiri mulai hari senin dengan menghentikan akses keluar dan masuk kedesa kami, sampai adanya kejelasan dari pihak dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu yang bertanggung jawab,” Tutup hamdani.(1*)