Doc : Kabar86.com

Jakarta,- Kembali, koordinator Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (AMAK) Fahmi bersama puluhan massa mendesak melakukan aksi di depan Istana Merdeka dan Kementerian Agama Republik Indonesia, Kamis 2 Desember 2021.

Fahmi selaku koordinator aksi menyampaikan dalam orasinya bahwa, selama Menteri Agama Gus Yaqut Kholil Qoumas belum di pecat dari menteri kami akan terus melakukan aksi ke jalan menuntut keadilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Banyak sekali dugaan yang mengarah ke Yaqut terkait penyalahgunaan anggaran Kementerian Agama, salah satunya adalah membooking seluruh kamar hotel di lokasi Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Lampung pada 23-25 Desember yang akan datang sehingga panitia kesulitan mempersiapkan hotel untuk calon peserta muktamar NU, ungkap Fahmi.

Dugaan sabotase itu, kata Fami, seperti yang di ungkapkan oleh Affandi selaku wakil Ketua PWNU Lampung yang juga panitia lokal muktamar yang mengurusi soal akomodasi, untuk itu kami meminta kepada KPK untuk segera memeriksa dan menyelidiki kebenaran dugaan tersebut.

Tindakan tersebut, lanjutnya, diduga kuat menjadi upaya intervensi dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk memberikan dukungan untuk calon ketua umum PBNU Yahya Cholil Staquf dimana Yahya Cholil Staquf adalah kakak kandung Menag Yaqut Cholil Qoumas.

“Kami meminta KPK mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan anggaran Kemenag RI yang digunakan untuk memenangkan Gus Yahya dalam memenangkan kompetisi menjadi Ketum PBNU,” tegas Fahmi.

Jika dugaan itu terbukti, kata Fahmi lagi, maka Menag Yaqut telah mempertontonkan kepada publik bagaimana pejabat negara menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan pribadi dan kerabatnya.

Selain itu AMAK melihat Menag lebih banyak menimbulkan polemik di masyarakat daripada menunjukkan kinerja yang membanggakan umat, misalnya soal Kemenag adalah hadiah untuk NU, rotasi jabatan yang hampir tiap minggu dilakukan, ujar Fahmi.*