Sebagai Anggota MPR RI, Ahmad Nawardi menyampaikan tentang radikalisme dan Pancasila. Ia menegaskan bahwa melawan radikalisme tidak hanya bisa dengan kekerasan, karena yang dihadapi adalah masalah paham dan pemahaman, sehingga juga harus ditangani dengan memberikan pemahaman ke jalan yang benar dan diridhoi Allah SWT.(11/04/2.21)
”Dalam kesempatan ini, saya mengharapkan kepada generasi IPNU Sumenep khsusnya agar dapat mengumpulkan dalil-dalil agama (Islam) yang melarang kekerasan, apalagi membunuh sesama manusia (bahkan sesama muslim)” harap Anggota MPR RI itu.
Selain itu menurut Nawardi, yang terpenting adalah bahwa bagi Indonesia, Pancasila sudah harga mati sebagai ideologi negara dan bangsa, sebagai dasar negara, sebagai falsafah dan pegangan hidup bangsa. Bahkan sebagai kepribadian bangsa dan sebagai konsesus dasar bangsa.
“Pancasila sudah final sebagai ideologi negara sehingga NKRI dengan dasar Pancasila sudah tepat, sudah selesai, sudah tuntas, sudah paripurna, tidak perlu didebatkan lagi”, tegasnya.
Selain itu, lanjut Nawardi, jika melihat adanya gerakan radikalisme di masyarakat, komunitas dapat melakukan pencegahan bersama (mengetahui latar belakang masyarakat yang tinggal di desa, misalnya pada saat menjadi penduduk baru).
“Kita bisa bekerjasama dengan pihak Kepolisian atau pihak-pihak lain jika di desa kita ada orang-orang yang mencurigakan atau terindikasi gerakan radikalisme” pungkasnya.
Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara kepada IPPNU Sumenep berjalan dengan lancar. Peserta mengikuti sosialisasi dengan tetap menerpakan protokol Kesehatan. Peserta saling menjaga jarak dan memakai masker serta mencuci tangan. (*1)
