JEMBER – Sekretaris Menteri (Sesmen) Agama RI M. Sidik Sisdiyanto menyampaikan pesan penting kepada guru, wali murid dan siswa. Amanat yang sangat bernas itu disampaikan ketika menghadiri purnawiyata siswa kelas IX MTsN 8 Jember, Sabtu (3/6) kemarin.
Mengawali pidatonya, Sidik Sisdiyanto menyebut, Jember merupakan kota yang istimewa. Karena telah melahirkan seorang tokoh kharismatik sekaligus ulama progresif di zamannya, KH. Achmad Siddiq. Ulama yang lahir dengan nama kecil Achmad Muhammad Hasan di Talangsari ini menelurkan gagasan penting yang menjadi perekat kemanusiaan dan kebangsaan dalam perspektif agama.
Menurutnya, Kiai Achmad Siddiq juga dikenal sebagai arsitek penerimaan Pancasila sebagai asas tunggal bagi organisasi sosial dan keagamaan. Sejak 1983, gagasan utama ini mampu mengakhiri perdebatan panjang agama versus negara di kalangan cerdik pandai.
Selain Kiai Ahmad Siddiq, ada beberapa kiai kharismatik lain yang kiprahnya juga cukup penting. Baik di Jember maupun Lumajang. Seperti KH Muzakki Syah, KH Sadid Jauhari Kencong, Lora Husni Zuhri, Miftahul Ulum dan KH Syarifuddin. Mereka merupakan tokoh berpengaruh yang digodok oleh pendidikan agama. Di sinilah pentingnya pendidikan keagamaan.
“Pendidikan keagamaan mengantarkan KH Achmad Siddiq menjadi salah satu tokoh penting di negeri ini. Dan kecintaannya pada negeri tidak berkurang sedikitpun sepanjang hayatnya. Cucunya beliau, Gus Firjaun, wakil bupati,” sebutnya.
Materi atau isi pendidikan, dia melanjutkan, seharusnya memuat tiga hal penting. Pertama, menguatkan mental, moral, karakter, dan keyakinan agamanya. Kedua, meningkatkan kecerdasan dan keterampilan (intelligence and skill). Ketiga, membangun dan mengembangkan fisik yang aktif dan sehat (Ant)