Jakarta –  Setidaknya 100 orang lebih tewas usai banjir menerjang Kongo akibat hujan lebat yang terjadi pada Jumat (5/5/23).

Asisten administrator wilayah Kalehe Kivu Selatan Archimede Karhebwa mengatakan jumlah tersebut masih data sementara. Banjir juga menghanyutkan ratusan rumah dan beberapa desa di Kalehe, yang terletak di sebelah barat Danau Kivu, terendam ketika sungai meluap setelah hujan lebat.

Innocent Mupenda, tokoh masyarakat dari daerah itu, mengatakan hujan mulai turun pada Kamis sore, sebelum “sungai menghanyutkan penduduk desa”.

Vital Muhini, seorang pejabat terpilih dari Kalehe, juga mengatakan kepada sebuah stasiun radio lokal bahwa banjir telah “menghancurkan manusia dan kerusakan material”.

Ia menyebut jumlah korban tewas sekitar 150 orang, dengan rincian 72 orang tewas di Desa Chabondo, 31 di Desa Bushungu, dan 45 di Desa Nyamukubi.

Seorang anggota tim penyelamat yang dikerahkan pada Jumat sore, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan bahwa 68 mayat telah ditemukan.

“Pencarian terus dilakukan di reruntuhan,” jelasnya seperti dikutip dari cnnindonesia Sabtu (6/5/23).

Banjir mematikan di Kongo ini menyusul kematian sedikitnya 127 orang yang juga diterjang banjir di negara tetangga Rwanda, yang terletak di sisi lain Danau Kivu. (Ant)